Dugaan adanya Penggelapan Dana Bantuan Rutilahu Kelompok Idaman Desa Jayamukti Kabupaten Subang -

Dugaan adanya Penggelapan Dana Bantuan Rutilahu Kelompok Idaman Desa Jayamukti Kabupaten Subang

0
Spread the love

SUBANG, suaralintasindonesia.com – Kementerian Sosial (Kemensos) RI melalui Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Ditjen PFM) mengeluarkan Program Bantuan Sosial Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-Rutilahu) di berbagai wilayah diantaranya di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Pada tahun 2021 program RS-Rutilahu dialokasikan kepada 958 penerima manfaat di Provinsi Jawa Barat dengan nominal bantuan yang diberikan sebesar Rp 20 juta per Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Namun bantuan Rutilahu di Desa Jayamukti, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang turun melalui Kelompok Idaman, dari total 5 KPM, ada 3 KPM yang sama sekali tidak direalisasikan hingga saat ini.

“Saya juga baru tahu adanya program rutilahu setelah ada perwakilan Kemensos yang ingin mengecek hasil pelaksanaan program rutilahu yang ada di Desa Jayamukti dan meminta untuk didampingi ke lokasi kelima KPM tersebut,” ucap Sukandi, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Jayamukti.(25/07/2022).

Sukandi memaparkan bahwa berdasarkan keterangan dari perwakilan Kemensos bahwa anggaran bantuan rutilahu tersebut ditransferkan ke rekening kelompok Idaman.

“Ada 3 KPM yang sama sekali belum direalisasikan,” ungkap Sukandi.

Tim media langsung mengecek semua lokasi dari 5 KPM yang berada di 4 dusun berbeda. Berdasarkan pantauan di lapangan, 3 KPM yang belum direalisasi diantaranya Taska beralamat di Dusun Kerta Mukti RT/RW 08/02, Maming Bin Karma beralamat di Dusun Tegal Tangkil RT/RW 19/04 dan Abas Hidayat beralamat di Dusun Kertamulya Kampung Peteng RT/RW 03/01 sedangkan yang sudah direalisasi Kasim beralamat di Dusun Kerta Jaya RT/RW 11/03 dan Waskem Bin Dalam beralamat di Dusun Tegal Tangkil RT/RW 19/04.

“Pada waktu itu saya hanya menerima bahan material bangunan jadi tidak tahu berapa besarnya nominal bantuan tersebut,” jelas Kasim, salah satu KPM penerima bantuan rutilahu yang sudah terealisasi.

Rumah Kasim dan Waskem yang sudah dibangun dari program rutilahu tersebut tidak memiliki fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) dan terlihat masih belum sepenuhnya rampung.

“Waktu itu didatangi oleh HA yang mengambil gambar rumah saya dan katanya akan diajukan untuk bantuan rutilahu tapi hingga sekarang belum ada kabar lagi. Saya sempat mendatangi rumahnya dua kali untuk menanyakan kejelasan namun tidak pernah ketemu,” ungkap Abas Hidayat, salah satu KPM penerima rutialhu yang hingga saat ini belum direalisasi.

Tim media berusaha bertemu dengan HA yang berdasarkan keterangan masyarakat merupakan Ketua Kelompok Idaman untuk melakukan konfirmasi dengan mendatangi kediamannya namun tidak dapat bertemu.

Para penerima KPM berharap bantuan rutilahu yang seharusnya mereka terima segera direalisasikan dan untuk KPM yang sudah direalisasikan berharap adanya fasilitas MCK agar sesuai dengan syarat sebuah rumah layak huni.

Sumber : Tim PPRI, Editor : R@daksi sli.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
/