Dampak Banjir di Aceh Utara, Petani Tambak Rugi Rp12,5 Miliar -

Dampak Banjir di Aceh Utara, Petani Tambak Rugi Rp12,5 Miliar

0
Spread the love

LHOKSUKON, suaralintasindonesia.com – Bencana alam banjir yang terjadi di Aceh Utara sejak Selasa (4/10) hingga Senin (10/10) lalu, membuat seribuan hektar tambak masyarakat petani di sejumlah kecamatan menjadi rusak dan gagal panen. Kerugian ditaksir sekitar Rp 12,5 miliar akibat bencana alam banjir tersebut.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Utara, Syarifuddin, ST menyampaikan, pihaknya mendapatkan instruksi untuk melakukan pendataan terhadap kerugian nelayan dan petani tambak pasca bencana banjir.

“Sejauh ini kita sudah laporkan ke Posko Bencana Alam Aceh Utara terkait hasil pendataan di lapangan dengan kerugian ditaksirkan Rp12,5 miliar. Apakah nantinya akan memperoleh bantuan atau bagaimana kita masih menunggu petunjuk lebih lanjut,” ucapnya, Senin (17/10/2022).

Disebutkan, rata-rata usia biota di bidang perikanan yang terdampak banjir antara usia 1 dan 1,5 bulan hingga masa panen, diantaranya jenis udang vaname, bandeng, nila dan mujair. Akibatnya, masyarakat petani merugi dan sebagian gagal panen karena hasil budidaya ikan dan udang dibawa arus banjir.

“Harapan petani kepada kami, supaya bagaimana caranya Pemerintah Aceh Utara dapat mengupayakan bantuan lewat Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat,” pintanya.

Selain itu, akibat hantaman derasnya arus banjir juga membuat lima boat nelayan jenis sampan juga rusak parah. Dimana, boat nelayan itu digunakan untuk menjaring ikan yang bersandar di muara sungai hingga terdampar ke laut bersama arus banjir.

“Boat nelayan itu harus ada bantuan pemerintah, kondisinya sangat memprihatinkan. Saat ini ekonominya menjadi terganggu apalagi boat sampan itu sumber mata pencaharian untuk menjaring ikan di laut,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
/