Akibat Adanya Pendangkalan Dan penyempitan Kawasan Bantaran Sungai,Rumah Warga Terendam Banjir -

Akibat Adanya Pendangkalan Dan penyempitan Kawasan Bantaran Sungai,Rumah Warga Terendam Banjir

0
Spread the love

Cicalengka,Suaraindependentnews.id-Guyuran hujan yang melanda beberapa pekan didaerah jawabarat,menyebabkan banjir di beberapa kawasan termasuk di daerah perbatasan antara kp leuwiliang dan cindulang yang berada di dua kabupaten yang berbeda.

Banjir yang terjadi 1 hari kebelakang pada tgl 6 Januari 2021 dengan meluapnya arus air sungai dari hulu kawasan hutan gunung kareumbi dan gunung kerenceng sebagai kawasan hutan Dibawah kementrian BKSDA yang menjadi hutan zona pemanfaatan.kamis 7/1/2021.

Air yang meluap dari hulu sungai adanya kegiatan pada beberapa tahun kebelakang pembalakan(penebangan liar secara besar besaran) dikawasan hutan kareumbi dan kerenceng serta adanya penyempitan DAS(daerah aliran sungai) dan pendangkalan kedalaman sungai yang menjadi paktor utama naiknya air kepermukaan/daratan.

Dengan adanya penyempitan dan pendangkalan di daerah aliran sungai serta adanya beberapa titik lokasi yang menjadi sempit dengan adanya bangunan rumah warga yang menjorok kebibir sungai diduga menjadi pemicu dan menghambat lajunya air dari hulu sungai,menyebabkan air terhambat serta ditambah dengan intensitas hujan yang cukup tinggi menjadi air tidak tertampung mengakibatkan air meluap naik kepermukaan dan menggenangi beberapa pemukiman rumah warga.

“Dari kejadian ini ada beberapa rumah dan ponpes tergenang air sungai karena tingginya air yang naik kepermukaan bibir sungai.

Menurut masyarakat sekitar abah sar um,memang benar sekitar tahun 2002 ada penebangan hutan secara besar besaran dikawasan BKSDA oleh salah satu oknum pt.

Akibatnya sekarang dirasakan masyarakat sekitar sudah sering kali pemukiman yang ada dibantaran sungai terendam air serta adanya penyempitan dibibir sungai dan bangunan dibibir sungai yang menjadi penghambat lajunya air.terangnya

Ditambahkan pula,beberapa warga juga membenarkan adanya kegiatan warga sekitar kawasan hutan,tapi mereka lebih ke penanaman kawasan hutan dan pencegahan dari kebakaran hutan serta pencurian kayu dikawasan hutan,ini dibuktikan dengan adanya penyemaian di gerbang kawasan kegiatan karya bhakti warga.

Wawan juga membenarkan,Memang betul ada pembersihan pembabatan tapi untuk lahan parkir dikawasan penyemaian warga dan kelompok tani,kalau jalan setapak kekawasan hutan itu sudah ada sejak dulu,kalau dibilang adanya kegiatan kami sebagai pemicu penyebab banjir salah pak,

Justru kami bersama anak anak karang taruna bergabung dengan kelompok tani yang ada dilingkungan kami kab bandung dan sumedang bersama sama menjaga kawasan hutan dan menjaganya dari para penjarah hutan,penebangan liar dan kebakaran hutan,kami cenderung kepenanaman dan pengelolaan kawasan hutan dan sekarang manfaatnya sudah mulai bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar kawasan hutan.tandas wawan

Dan keterangan salah satu ketua rt 06/02 dadang pun membenarkan, memang rumah kami terendam banjir pak,setiap hujan besar pasti tergenang lupan air sungai, ini akibat adanya pendangkalan dan penyempitan Das, kalau melihat kegiatan warga sekarang diduga bukan faktor utama penyebab banjir, tapi ini akibat dari kegiatan dulu penebangan dikawasan hutan secara besar besaran,kalau ga salah ditahun 2002.dan banjirpun bukan sekarang saja,ditahun tahun sebelumnya juga sering banjir bahkan lebih besar tapi tidak masuk kerumah,tapi setelah ada penyempitan dibeberapa titik dibibir sungai dan pendangkalan Das, maka air suka meluap ke pemukiman warga yang ada di dekat bantaran sungai,serta konstur tanah yang tinggi rendahnya tidak sama di tambah tertahan tebing beberapa bangunan milik warga yang ada dikawasan bibir sungai, menjadi penyebab meluapnya air dan mudah tergenang air sungai ke beberapa rumah yang ada di rt kami. terang Dadang

Dadang berharap,ingin secepatnya ada perhatian dari pemerintah untuk beberapa titik lokasi dan rumah warga yang kebetulan posisi rumahnya ada dibantaran sungai jadi langganan banjir kalau hujan deras, mudah mudahan secepatnya ada realisai pengajuan pembangunan Tpt untuk menahan air sungai ketika hujan datang,karena setiap hujan datang selalu membawa lumpur dan menyebabkan kan pedangkalan di sungai.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
/