Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Pangkalan Bun Tingkatkan Pelayanan Publik -

Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Pangkalan Bun Tingkatkan Pelayanan Publik

0
Spread the love

Pangkalan Bun, Newssuaraindependent.id_ Upaya kepala lembaga pemasyarakatan kelas II B Pangkalan bun dalam meningkatkan penaganan, pembinaan kepada warga binaan sudah tidak diragukan lagi. Berbagai langkah terus dilakukan baik merubah karakter atau tabiat terhadap warga binaan yang dulu nya warga binaan punya krakter keras, kini sudah berubah menjadi lemah lembut. Sehingga keberhasilan pimpinan lapas kelas IIB Pangkalan Bun nampak terlihat dan juga kalapas yang satu ini tampil beda punya prinsip yang penuh disiplin tinggi. Beliau sering turun langsung dan berbaur dengan warga binaan, sehingga muncul senergitas dalam kepempinannya layak dikatakan seorang pejabat yang senior.

dengan bisikan pelan pada wartawan warga binaan banyak mengacungkan jempul, dan iapun mendapat kabar lembaga pemasyarakatan kelas dua B pangkalan bun ini, juga akan menjadi salah satu lembaga pemasyarakatan untuk kawasan industri, jika ini benar harapannya sebagai warga binaan bakal punya bekal setelah bebas nanti jelasnya warga binaan pada wartawan.

“Lembaga pemasyarakatan kelas II B Pangkalan Bun menjadi perhatian pemerintah pusat karena mendapatkan pengadaan barang berupa kasur atau tilam sebenyak kurang lebih tiga ratus lima puluh buah .
Dengan adanya kasur baru” ungkap warga binaan dan rasa syukurnya pun terucap .

disamping itu juga Warga binaan yang enggan disebutkan jati dirinya pada saat ditemui wartawan, mengakui untuk mengenai pelayanan publik sangat baik, dan terbukti nyata disaat keluarganya sedang melakukan pembesukan pada dirinya, berjalan sesuai prosudur dan layanan sangat baik budaya antri terlihat sehingga tidak saling mendahului, akan tetapi yang sangat prihatin bagi nya adalah mengenai penangan pelayanan kesehatan.

Karena dokternya jarang ada ditempat, sehingga sarannya warga binaan tersebut untuk kesehatan terkait pelayanan kesehatan masih belum maksimal. setiap warga binaan mau berobat sedikit terhambat, katanya kesehatan itu menyangkut nyawa manusia, apabila tim dokter lalai dalam penanganan maka bisa berakibat patal bagi warga binaan.

Dirinya sebagai warga negara punya hak untuk dilindungi, jangan sampai terkesan ada pembiaran terhadap pelayanan kesehatan, yang perlu perhatian lebih serius ungkap warga binaan yang enggan disebutkan jati dirinya ,ditambahkannya pula terkait pengadaan obat-obatan dilembaga tersebut perlu dicek Karena obatnya minim harapnya pada pemerintah pusat dapat memperhatikannya untuk bisa ditingkatkan lagi .ucapnya warga binaan lebih ironis lagi disaat tim insfektur wilayah dan auditor dari jakarta datang keLembaga Pemasyarakatan kelas II B Pangkalan bun petugas dokter yang ditugaskan untuk penanganan kesehatan dilembaga pemasyarakat baru juga muncul untuk datang kekelinik, katannya selama ini dokternya kemana , tanyanya apakah dokter itu melalaikan tugasnya?? seharusnya kewajiban seorang dokter yang ditugaskan itu bisa lebih pro aktip, karena dia dibayar oleh negara ungkapnya kepada wartawan ,Sementara ketika dikonfirmasikan kepada kepala lembaga pemasyarakatan kelas IIB Pangkalan Bun. Kusnan selaku Kalapas jumat 15/11/ dirinya membenarkan ada pengadaan kasur sebanyak kurang lebih 350 buah. Hanya saja pembagiannya tidak serta merta mendapat secara keseluruhan, karena jumlah warga binaan mencapai kurang lebih 640 orang, jadi pihak nya membagikan terbatas katanya, untuk penyaluran sementara yang priotas dulu terutama pada orang yang sudah lansia. Terkait dengan kesehatan pihaknya tidak menampik tidak ada dokter ditempat, katannya dokter tersebut menjalani cuti, baru kemarin selesai cutinya ungkap Kusnan selaku Kalapas Pangkalan Bun. (Taufik hidayat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
/