Rasmini dari Partai Perindo Golput Itu Bukan Pilihan Saudaraku! -

Rasmini dari Partai Perindo Golput Itu Bukan Pilihan Saudaraku!

0
Spread the love

Pangandaran,newssuaraindependent.id
Golput, atau dikenal dari sebutan Golongan Putih, mendapat komentar dari Rasmini. Bagi kaum milineal ini, dikatakan Golput bukan pilihan, terutama bagi kawula muda,
Bagi pria dan Wanita yang akrab disapa Teh Adeit karna dia sebagai Anggota RAPI, golput itu di ibaratkan kawula muda yang tidak gaul dan melenceng dari jati dirinya sendiri.

Buat apa negara menganggarkan dana begitu besar buat pesta demokrasi untuk tanggal 17 ini, jikalau masyarakatnya tidak ingin berpesta,” ucap Calon Legislatif dari Partai Persatuan Indonesia (PERINDO) nomor urut 3, Dapil 5 Daerah Pemilihan  , untuk Kecamatan Cigugur Langkaplancar kepada kru media, Senin (1/4/2019).
Rasmini menegaskan keterpanggilan dirinya untuk maju sebagai calon legislatif dari Partai PERINDO, bukan hanya meramaikan saja. Tapi, Rasmini bersedia menjadi jembatan bagi kaum milenial menyalurkan aspirasi untuk kemajuan bangsa dan negaranya, khususnya Kota Pangandaan.

“Wahai saudaraku, Golput itu bukan pilihan saudaraku, golput itu tidak gaul. Golput itu tidak menunjukkan karateristik bangsa Indonesia, apalagi tanggal 17 April itu pesta kita, kepentingan bangsa kita 5 tahun ke depan,”

Bagi Rasmini, wakil rakyat yang terpilih nantinya dalam pesta demokrasi, harus bersedia menanggung beban dari rakyat. Pasalnya, rakyat yang sudah mempercayakan calonnya, harus mencurahkan segala tenaga dan pikiran, karena calon itu sudah milik rakyat, tidak pribadi sendiri lagi.

“Saya mengajak semua elemen masyarakat, kaum milenial, jangan golput, luangkan waktu ke TPS,” kata ibu yang selalu aktif bersosialisasi,
Dalam perbincangan santai melalui seluller, ibu rasmini mengaku dalam perjalanan meniti kariernya tidak mudah. Wanita mudah senyum ini, mengenang  dimasa- masa sulit. Namun baginya, perjalanan karier bagi Rasmini, tidak semudah membalikkan telapak tangan.

“Disaat terpuruk, saya percaya bisa bangkit dari keterpurukan. Tidak lah mudah bangkit, harus ada dorongan dari diri kita sendiri kalau kita percaya bisa bangkit. Apa yang menjadi milik kita sekarang, itu semua titipan dari Allah, kita pergunakan sebaik mungkin dan bisa dirasakan banyak orang. Tapi harus semampu manusia itu, jangan berlebihan, karena apapun yang berlebihan, hasilnya dikemudian hari tidak bagus,” papar Rasmini.

Di akhir perbicangan, ibu Rasmini berpesan, kedepannya akan menyediakan tempat berupa bangunan untuk menampung kreasi- kreasi kaum milenial yang ingin menyalurkan keterampilannya dan dapat dijadikan ekonomis. Karena menurut Rasmini, kreasi anak muda itu tidak kelihatan, karena tidak ada bagi mereka yang menyediakan tempat.

“Saat ini sudah kita lakukan, banyak kawula muda sudah kita berdayakan yang memiliki keterampilan. Saat ini, mereka kawula muda itu sudah dapat menyalurkan kerasinya dan memberikan penghasilan. Tentunya itu sangat dibutuhkan bagi kawula muda itu dan buat keluarganya yang telah berkeluarga,” beber Rasmini Pungkasnya. Yuda Dwi Angoro.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
/