Karya Seni Ukir Dan Lukisan pirografi Anak Desa Cinulang,Yang Antik Serta Unik -

Karya Seni Ukir Dan Lukisan pirografi Anak Desa Cinulang,Yang Antik Serta Unik

0
Spread the love

Cimanggung,-Suaraindependentnews.id-Karya seni Lukis Pirografi serta seni ukir kerajinan produksi anak karang taruna desa cinulang patut diapresiasi karena mereka menggunakan bahan dasar yang dianggap orang lain tidak bermanfaat.

Anak muda yang tergabung dikarang taruna desa cinulang cimanggung sumedang.Men jual karya seni lukis pirografi dan pernak pernik aksesoris dari bahan ranting bambu yang tumbang serta ukiran dari pohon yang sudah tidak diperlukan, dibuat hiasan unik yang sangat menarik dan bernilai seni antik.Senin 8/3/2021.

Ukiran yang berbahan dasar kayu dan bambu yang tak terpakai
Ukiran yang berbahan dasar kayu dan bambu yang tak terpakai

Lukisan maupun pernak pernik yang cukup punya nilai jual dipasaran,karena tidak semua bisa membuat supenir karya anak desa ini terkecuali yang kreatip dan inovatip, punya rasa cinta seni yang tinggi dan keuletan serta ketekunan dalam menghasilkan karya seni yang menarik.

“Ditangan Udung,Asep Gunawan alias kutu dan kawan kawan lah.Pernak pernik antik yang bisa jadi supenir unik,hanya mengandalkan dari bahan darul ulang ranting bambu dan kayu yang tidak terpakai bisa menjadi hiasan yang indah dan unik serta menarik.

Cangkir berbahan dasar bambu
Cangkir berbahan dasar bambu bekas yang sulap menjadi unik dan antik

Udung menceritakan,ide kreatip ini berawal ketika melihat banyak ranting bambu yang terbawa banjir disungai,serta banyak akar dan batang pohon yang tergeletak setelah banjir begitu saja tanpa dimanfaatkan.

“Kami mencoba mengambil bahan tersebut dan mengubah menjadi hiasan yang bisa dijadikan supenir(oleh oleh),

Dengan alat seadanya kami tekuni hingga bertahun tahun,”ya alhamdulilah berkat ketekunan dan keuletan.Kami bisa mendapat beberapa alat pendukung dari desa setelah melihat hasil dan karya kami bersama teman teman karang taruna yang dianggap kreatip.

“Kami sendiri belajar seacara otodidak tanpa ada guru atau belajar dulu,mungkin karena terbiasa,ya alhamdulilah bisa berhasil seperti sekarang.

Cuman dalam segi pemasaran saja, kami cukup terkendala dan kesulitan untuk memasarkanya, tanpa dukungan modal untuk memproduksi banyak ketika ada pesanan,serta dalam bidang pemasaranya masih belum luas,berharap pemdes mau mendukung lebih jauh karya kami dan rekan rekan agar dikenal.

Serta sarana alat pendukung produksi masih kurang.Mudah Mudahan pemerintah terkait bisa membantu kekurangannya,kalau galeri kami sudah ada cuman sarana pendukung lain belum kumplit dan belum sepadan.ujar udung(yasman***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
/