Program 100 Hari Muchtar – Bakri, Pintu Masuk Menuju Masa Depan Baru : TOLITOLI “MANDI JUNUB”, TATA KELOLA BIROKRASI CLEAR -

Program 100 Hari Muchtar – Bakri, Pintu Masuk Menuju Masa Depan Baru : TOLITOLI “MANDI JUNUB”, TATA KELOLA BIROKRASI CLEAR

0
Spread the love

Tolitoli, suaraindependent news.id_ Alhamdulillah, kami mendapat nomor undian dua (2). Ini merupakan anugerah, sebab angka 2 ini melambangkan dua keseimbangan, dua kalimat syahadat “ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH, WAASYHADUANNA MUHAMMADAR RASUULULLAH”, itu satu.

Yang kedua, nomer dua ini adalah keseimbangan, keseimbangan antara Hak dan Kewajiban, itulah yang dinamakan keadilan. Jadi, keadilan itu hadir apa bila ada keseimbangan antara Hak dan Kewajiban.

Demikian diucapakan calon Bupati Tolitoli, sulawesi tengah (sulteng), Muchtar Deluma, SH.MH ketika pasangan calon (paslon) nya mendapat nomor undian dua (2) pada rapat pengundian nomor urut paslon peserta Pilkada Tolitoli yang digelar KPU kamis (24/9/2020) di Hotel Mitra Tolitoli.

Diusung Partai Golkar, PDIP, PKB, Gerindra dan Hanura, paslon Muchtar Deluma,SH.MH – Drs.Bakri Idrus,Apt.MM (Muchtar-Bakri) yang maju dengan tagline (selogan) “perubahan” bertujuan menyerap cita-cita Negara dan Bangsa, Kabupaten Tolitoli yang sejak 20 tahun silam tergerus oleh ketidakadilan dibanyak sektor kehidupan.

Ditemui di Muchtar-Bakri center, pria berlatar master hukum dan lewati jabatan birokrat di provinsi Sulteng, Jawa Timur dan Sumatera ini mengungkapkan bahwa insa Allah mendapat amanah Masyarakat di bilik TPS pada 9 Desember nanti pihaknya akan melakukan perubahan dengan pola Top down Bottom up.

Dikatakan, insa Allah paslon kami mendapat amanah Rakyat, maka pola perubahan yang dilakukan adalah Top down Bottom up. Artinya, dalam setiap melakukan langkah kebijakan senantiasa dipadukan dengan keinginan pemerintah pusat, sehingga dicapai win-win solution atas segala persoalan guna mendapatkan keuntungan sama banyaknya antara pusat dan daerah.

“Intinya, tagline perubahan kita adalah untuk mewujudkan masyarakat sejahtera, dengan mengedepankan asas kepastian, keadilan serta asas mamfaat. Kita tampung semua aspirasi guna dijadikan konsep bersama dan menguntungkan semua pihak,” tutur Muchtar.

Hal ini harus segera dilakukan, terang Muchtar agar kekeliruan selama ini tidak terus terjadi. Kekeliriun mendasarnya ialah ketimpangan dari pemangku kepentingan dalam menempatkan orang-orang untuk menduduki jabatan tertentu yang tidak sesuai disiplin ilmu dan talenta (keahlian) yang dia miliki.

“Poin kami, ketika suatu pekerjaan dilakukan oleh yang bukan ahlinya, maka insa allah dia temui kehancuran. Karena mestinya, dalam tata kelola pemerintahan yang akan kelola sumber daya alam, harus dimulai dari tata kelola sumber daya manusia, SDM,” tegasnya.

Sebab, lanjut mantan direktur pemamfaatan tanah pemerintah pada Kementrian Agraria dan Tata Ruang/BPN RI ini, tata kelola SDM identik dan sebangun dengan tata kelola pemerintahan yang akan melaksanakan pengelolaan sumber daya alam, SDA.

“Oleh karena itu, untuk menuju masa depan baru daerah ini, kedepan rubah mindset (pola pikir, red) kita, dengan mengembalikan roh Kabupaten Tolitoli sebagai Kota Cengkeh, agamis, dan bersejarah, dimana pelakukanya dari eknis mejemuk,” janji Muchtar, sambil beri isyarat bahwa selama ini telah terjadi pergeseran sejarah, dan abai terhadap pahlawannya.

Pastinya, kata Muchtar menambahkan dengan potensi yang ada kita lakukan perubahan dengan mengutamakan keadilan sejarah, keadilan SDM birokrasi, ekonomi, pendidikan, dan keadilan lapangan kerja.

Sementara disektor SDA, ujarnya, dengan mengingat letak geografis kota yang lumayan strategis ini, maka insa Allah kita benahi infrastruktur, pertanian, kelautan dan perikanan, dunia usah serta destinasi wisata, dan semua itu demi untuk mensejahterahkan masyarakat.

Seperti paslon pilkada dalm berikan janji kinerja 100 hari, jika terpilih nanti apa yang dilakukan?

“Program 100 hari saya dan wakil Bupati pak Bakri, ialah jadikan kota Tolitoli ini bersih (“mandi junub”, red), tata kelola birokrasi insa Allah clear, karena itu entry point (pintu masuk, red) menuju masa depan baru daerah yang indah, maju, bebas Narkoba, harmonis dan sejahtera,” tutup Muchtar Deluma,SH.MH. (tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
/