BPNT, Kualitas Daging Ayam di Desa Keresek Ternyata Hoax  -

BPNT, Kualitas Daging Ayam di Desa Keresek Ternyata Hoax 

0
Spread the love

Garut,suaralintasindonesia.com — Penerima Program  Bantuan Pemerintah Non Tunai (BPNT) di Desa Keresek Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut yang diberitakan oleh salah satu media Online,
mengeluh dengan kualitas daging ayam bau busuk seperti bangkai ternyata tidak benar.

Tim media mempertanyakan kepada Agen Nendah yang beralamat di Desa Keresek, Kecamatan Cibatu terkait dengan berita yang beredar, namun Agen terebut membantah jika kualitas daging yang dikabarkan berbau busuk dan berbelatung.

“Tidak benar pak, kalau bapak mau lebih meyakinkan saya dipersilahkan untuk langsung bertanya kepada KPM,” jawabnya singkat.

Atas pernyataan Agen tersebut, dan membuktikan kebenarannya, dilakukan croscek ke lapangan langsung, tiga orang KPM yang berada di Desa Keresek yang dijadikan sample, didapati kenyataan para Penerima Manfaat itu tidak mempermasalahkan kualitas daging ayam dari program tersebut.

Seorang KPM bernama Wiwin Mintarsih mengatakan dirinya tidak merasa dirugikan dengan pembagian komoditas pangan ini, bahkan isu yang berkembang setelah pemberitaan tidak berpengaruh sama sekali baginya.

“Saya tidak merasa dirugikan dan merasa merugikan pak, isu daging ayam bau busuk dan mengeluarkan belatung itu tidak benar pak, daging ini tidak bau busuk dan tidak ada belatung,” ungkapnya sambil bersumpah.

Salah seorang warga lainnya yang juga penerima Program ini bernama Sari (45) warga RW 2, Desa Keresek, yang mengatakan dirinya tidak pernah mengatakan daging tersebut busuk dan bahkan telah mengeluarkan belatung.

“Saya ini dalam keadaan sakit pak, jadi mana mungkin saya menghadap ke pak RW dan melaporkan ini, BPNT saja diambilnya sama ibu saya,” ujar Sari seraya menunjuk ibunya yang bernama Iis Awang.

Kemudian pertanyaan beralih kepada Iis Awang dan mengatakan pula dirinya tidak juga mengatakan apa yang tertulis pada berita yang beredar, bahkan dirinya menyayangkan obrolannya dengan Ketua RW ternyata direkam tanpa sepengetahuan dan izinnya.

“Abdi mah teu nyarios kitu pak, mung memang daging teh aya rada bau tapi kan itu mah bau kakekeb, sanes bau busuk, dikumbah ge tos biasa deui, (Saya mah tidak berkata seperti itu Pak, tapi memang daging itu agak berbau karena kemasan tertutup saja, jadi bukan bau busuk),” ujar Sari.

Pada kesempatan tersebut sempat dihidangkan daging ayam yang dipermasalahkan, dan tim mencicipi langsung ternyata benar yang diucapkan Iis Awang, rasa dan bau daging ayam ini benar-benar normal alias tidak bau busuk dan tidak berbelatung.

Ditempat terpisah, satu KPM bernama Ana Juariah mengatakan, daging ayam yang diperolehnya juga layak konsumsi, bahkan dirinya tengah mengolah daging tersebut dan memperlihatkan kepada tim yang menyambangi rumahnya.

“Nggak pak ini gak bau busuk, coba aja, ini saya lagi masak, dan kemarin saya juga udah makan itu daging, rasanya pun biasa saja, normal,” jelasnya. ( red ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
/