Tangan Dingin Sang Legislator, Genjot Lanjutan Pembangunan Akses Jalan Kab. Solok Menuju Kab. Pessel -

Tangan Dingin Sang Legislator, Genjot Lanjutan Pembangunan Akses Jalan Kab. Solok Menuju Kab. Pessel

0
Spread the love
Ketua DPRD Kab Solok Dodi Hendra bersama Wagub Sumbar Nasrul Abit, kementerian Maritim dan Dirjen PUPR

Kab. Solok–Suaraindependent.id– Terhentinya Mega proyek pembangunan jalan penghubung Kec. Danau Kembar Alahan Panjang Kab. Solok dengan Bayang Kab. Pesisir Selatan menyisakan banyak misteri dan duka bagi masyarakat kedua Kabupaten tersebut, pasal nya jalan yang digadang gadang kan sebagai lajur cepat pendistribusian bahan pokok hasil pertanian dan lauk pauk kedua Kabupaten tersebut terkendala hingga saat ini tanpa tau pasti apa penyebabnya.

Hal tersebut pun mengusik kenyamanan Dodi Hendra, sang legislator asal Kab. Solok yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Kab Solok, jelang 100 hari masa jabatannya banyak hal yang terus dilakukan, pengganti Jon Firman Pandu yang lolos sebagai pemenang dipesta demokrasi Pemilukada Kab Solok kemaren itu pun gerah melihat sembrawutnya pembangunan infrastruktur di Kab Solok,

Selang beberapa waktu kepemimpinan nya, Dodi Hendra mulai mentargetkan pembangunan diberbagai infrastruktur, salah satunya pembangunan lanjutan Jalan penghubung Alahan Panjang Kab. Solok dengan Bayang Kab. Pesisir Selatan yang beberapa waktu lalu terhenti dan menuai beragam kontraversi di kalangan masyarakat,

Bersama Wakil Gubernur Sumbar Nasul Abit, Ketua DPRD Kab Solok menjamu tamu kehormatan dari Deputi Kementrian Maritim dan Investigasi serta Dirjen PUPR untuk mengeksekusi pembangunan lanjutan jalan tersebut, Sabtu (30/1), usai acara cerimonial, rombongan melanjutkan peninjauan langsung ke lokasi jalan di Alahan Panjang.

Dodi Hendra mengungkapkan, jalan tersebut menghubungkan dua Kabupaten di Propinsi Sumbar, Kab. Solok dan Kab. Pesisir Selatan, juga menghubungkan tiga Propinsi yang berbeda, yakni Prov. Sumbar dengan Prov. Bengkulu di daerah Muko Muko nya dan Prov. Jambi dengan daerah Kerinci Sungai Penuh nya.

Untuk Kab Solok sendiri, akses jalan tersebut bisa melancarkan pendistribusian sayuran seperti cabe, bawang, kentang dan lain lain ke daerah Pesisir Selatan dan ke Muko Muko, sementara dari Pesisir Selatan juga melancarkan jalur pengantaran ikan dan lauk pauk sampai ke daerah Kerinci Sungai Penuh, terang Dodi.

Ketua DPRD tersebut berharap pembangunan jalan ini bisa terealisasi pada anggaran tahun ini, kita berharap kepada stockholder yang ada bisa memaksimalkan anggaran pada proyek pembangunan lanjutan jalan tersebut, juga pada jalan jalan lainya yang ada di wilayah Kab Solok seperti di Simiso, Garobak Data Kecamatan Tigo Lurah perlu dibangun dan diperbaiki yang mana selama ini sangat minim tersentuh oleh Pemda Kab Solok sendiri maupun pemerintah pusat, tuturnya.

Kita berusaha semaksimal mungkin untuk kemajuan daerah Kabupaten Solok ini, jika perlu saya akan jemput bola ke pemerintah pusat untuk merangkul anggaran anggaran yang ada demi tercapainya kemakmuran yang merata disegala bidang di Kab Solok, khususnya di bidang infrastruktur jalan, tegas Dodi.

Dilain pihak, Wagub Sumbar Nasrul Abit mengatakan pencanangan Mega proyek pembangunan lanjutan jalan alternatif ini memberikan banyak harapan, peningkatan perekonomian masyarakat di sektor perdagangan dengan hasil tani dan perikanan nya akan semakin lancar dan berkembang

Kita cukup memberikan apresiasi kepada seluruh stockholder yang ada terkait kelanjutan pembangunan jalan ini kembali, saya jelaskan, pembangunan jalan ini masih terkendala sepanjang 10 KM lagi, dengan selesainya pengerjaan jalan yang terputus tersebut akan melancarkan jalur transportasi penghubung antara dua Kabupaten di Prov Sumbar.

Jalan ini merupakan jalan poros terang Nasrul Abit, Sebelum nya jalan ini merupakan jalan ke Muaro Labuh Kab. Solok Selatan yang tidak jadi dikerjakan dikarenakan perizinannya bermasalah, kemudian pada waktu itu Mentri Kehutanan Zulkifli Hasan memberikan izin untuk membuka kembali pembangunan jalur ini.

Harapan kita, jalan yang terbengkalai sepanjang 10 KM ini bisa dilanjutkan kembali melalui Kementerian Maritim dan Dirjen PUPR, sehingga hubungan dua antar Kabupaten ini bisa lancar, tentu secara ekonomi dan budaya yang memiliki keeratan tali persaudaraan melalui pertalian suku yang amat dekat sekali, dan itu memang terjadi sejak dahulu kala,

Selain itu, jalan alternatif ini merupakan jalur antisipasi siaga bencana, di Pesisir Selatan kita punya potensi besar gempa, dengan gempa yang pernah terjadi 8,9 Skala Richter di Pasar Baru Pesisir Selatan, jalur ini nantinya akan digunakan sebagai jalur pengungsian juga, artinya jalan alternatif ini digunakan di berbagai hal termasuk antisipasi transportasi pengungsian apabila terjadi bencana, terang Wagub Sumbar. (Billy@nsi-id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
/