Pemdes Hegarwangi Mengundang UPT Kesehatan Kec. Bantarkalong Sosialisasikan ODF -

Pemdes Hegarwangi Mengundang UPT Kesehatan Kec. Bantarkalong Sosialisasikan ODF

0
Spread the love

Tasikmalaya, newssuaraindependent.id– Pemerintahan Desa Hegarwangi, kec. Bantarkalong dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas kesehatan masyarakat dan lingkungannya menghadirkan petugas Kesling dari UPT Puskesmas Bantarkalong, untuk mensosialisasikan salah satu Program terkait buang air besar sembarangan atau Open Depecation Free(ODF), di Aula Lantai II Desa Hegarwangi, pada Rabu(6/11/2019).

Dalam sosialisasi dan pembinaan itu selain dari UPT Kesehatan Bantarkalong menghadirkan pula anggota BPD, tokoh Masyarakat, Para kader Posyandu, ibu-ibu PKK, Resti Respati Nuza, AMD.Keb, Yuni Muliyani, S. ST (Bidan Desa), tokoh Agama, dan lembaga terkait di lingkungan Desa Hegarwangi.

Diawali dengan sambutan singkat Abdul Hamid (Kades PJS)mengajak peserta rapat, agar menjadi motivator penggerak di lapangan dalam mensukseskan salah satu program Kesehatan yang dinilai sangat prioritas itu.

Selanjutnya Hamid mengatakan”Dalam penanganannya di lapangan butuh sebuah gerakan dan sinergitas antara pemerintah, Petugas kesehatan juga seluruh stakeholder dan masyarakat  secara individu dalam komunitas keluarga,”imbuhnya.
 
Dikatakan pula, Edi Kapus Puskesmas Kec. Bantar Kalong,”berharap masyarakat terbiasa dengan perilaku hidup sehat. Sehat dalam arti membiasakan dirinya dan menjaga lingkungannya selalu higiene/bersih. Edi  dengan tegas menyampaikan pesan berbagai contoh kepada peserta rapat, yaitu cara berprilaku hidup sehat diantaranya, stop merokok, tidak buang sampah  sembarangan, Cuci Tangan Sebelum Makan (CTSM), dan stop ODF.”

Baryamin Petugas Kesling UPT Puskesmas Bantarkalong mengemukakan,” data yang tercatat di Desa Hegarwangi khusunya masih banyak yang buang air besar sembarangan/ODF. Dengan pertimbangan data tersebut maka akan berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat.”

Lanjut Baryamin,”Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tersbut upaya selanjutnya selain pembinaan dibutuhkan pula pembenahan sanitasi dan pemberdayaan dengan metode pemicunya yang cukup. Yaitu Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) agar program yang di canangkan semua bisa berjalan serempak dan tuntas sesuai target.” Pungkasnya.(Yat’s Kabiro Tasela).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
/