Sikap Responsif Pemdes dan Bides, Jenguk "Angelia Putri Ramadhani" Penderita Hidrosefalus. -

Sikap Responsif Pemdes dan Bides, Jenguk “Angelia Putri Ramadhani” Penderita Hidrosefalus.

0
Spread the love

Tasikmalaya, newssuaraindependent.id– Sabtu (28/9/2019). Menurut katerangan  Bides Balita Angelia Putri Ramadhani (4bln), tenyata selain menderita Hidrosefalus bayi mungil itu sejak dilahirkan tidak  mempunyai lubang Anus, dengan pendampingannya  sudah dilakukan tindakan operasi dengan biaya BPJS gratis.

Saat ditemui Yani sempat menjelaskan sejarah tentang  kehamilannya,”sebelumnya Yani suka minum obat-obatan yang dibeli dari warung ketika ia merasa pusing/sakit kepala. Karena ketidak tahuan Yani, padahal saat itu ia sedang ngidam. Namun Baru mengetahuinya setelah memeriksakan diri ke Posyandu, ternyata Yani tengah mengandung bayi dengan usia kandungan 3 bulan. Atas perintah Bides sejak itu Yani pun rutin memeriksakan ke Posyandu.

Setelah 7 bulan usia kandungan, Yani didampingi kembali Bides Imas Ratnafuri untuk melakukan USG ke Puskesmas. Hasil USG baru diketahui Janinnya ada kelainan. Menurut Dokter ada pembesaran di kepala, disarankan setelah usia kandungan 29 Minggu harus segera dilakukan proses persalinan dengan cara di sesar, pasalnya dikhawatirkan akan beresiko tinggi, kata Dokter.
Ya…. ternyata betul Angelia selain Hidrosefalus, sejak lahir dalam keadaan tidak mempunyai Anus.

Setelah lahir tindakan pertama harus dilakukan operasi pembuatan anus/ Kastomi, Itu yang lebih penting menurut medis.

Tahapan berikutnya kemudian menjalani operasi bagian Kepala , pasalnya setelah 4 bulan kepalanya semakin membesar.

Angelia buah hati dari Yani (26) dan Yusuf Aminudin (29) itu akan dibawa kembali ke Rumah Sakit Umum Tasikmalaya, untuk melakukan pemeriksaan lanjutan terkait dengan Hidrosefalusnya.

Setelah mendengar keluhan dan kronologis ceriteranya, bergegas  Kepala Desa Cikupa bersama Bidesnya, saat itu juga memutuskan, agar Angelia segera dirujuk untuk diperiksa kembali ke RSU Kab. Tasikmalaya dan langsung dibawa ke Bandung.

Dengan contoh kejadian itu Kades Yudha sempat senyampaikan saran,”melalui kegiatan Posyandu berharap ibu hamil cerdas dan tahu pola menjaga kehamilannya, katanya.

Lanjut Yudha, bahkan mengajak seluruh Kader Kesehatan Desa dan masyarakat, semua harus paham, siap siaga dan tanggap  terhadap penyelamatan ibu hamil, Pungkasnya.

Kepedulian terlihat ketika Ydha Heryadi Kepala Desa dan Bides Imas Ratnafuri  menjenguknya sambil memberikan bantuan dan menjanjikan akan mempasilitasi proses perjalanannya ke Bandung nanti. Ungkap keduanya.(Yat’S Kabiro TASELA).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!