Proyek Paving Blok Perumahan Salaka Nagara Desa Saga 'Beraroma Busuk -

Proyek Paving Blok Perumahan Salaka Nagara Desa Saga ‘Beraroma Busuk

0

 

Balaraja, Kabupaten Tangerang | Suaralintasindonesia.com – Sinyal ketimpangan, pengerjaan proyek paving blok yang berada di Perumahan Salaka Nagara RT 15 RW 02 Desa Saga Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang, diduga dikerjakan secara tidak transparan. “Pasalnya di lokasi proyek pembangunan paving block tersebut tanpa terpasang papan nama proyek”. Sehingga menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat setempat, Minggu (1/12/2024).

Ketika tim investigasi DPC LSM KPK Nusantara dan awak media online menelusuri lokasi proyek tidak ditemukan adanya Papan Informasi Proyek (KIP). Tentu menimbulkan berbagai pertanyaan? Maka timbul asumsi yang mencurigakan dalam kegiatan proyek pemasangan paving blok di lokasi tersebut.

Menurut keterangan yang di sampaikan Ketua RT 15/02 Afan menyebutkan pemasangan paving block tersebut tidak adanya pengerasan, dan pemasangan tidak menggunakan agregat. Sehingga hasil pemasangan paving block terlihat bergelombang. “Papan proyek tidak terpasang, saya tidak tahu ini punya siapa dan dari CV apa,” ungkapnya.

Ditempat terpisah Ketua DPC LSM Komunitas Pemantau Korupsi ( DPC KPK N) Endang Supriatna yang akrab disapa Eden turut berkomentar maka dengan demikian pelaksana Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012 yang mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek dan memuat jenis kegiatan dilokasi proyek.

“Seharusnya tertulis kontraktor pelaksana serta nilai kontrak serta jangka waktu pengerjaannya”. Jika tidak, maka proyek tersebut diindikasikan sebagai tidak mengindahkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan informasi Publik (KIP),” jelas Eden.

Baca Juga :

https://suaralintasindonesia.com/2024/12/01/diduga-poyek-turap-kampung-keramat-desa-sumur-bandung-kecamtan-jayanti-hanya-memperkaya-pihak-kontraktor/

Proyek paving block sangat luar biasa panjang dan lebarnya tetapi miris tidak terlihat papan informasi di lokasi pekerjaan tersebut. Tidak ada pengawasan dari pihak pelaksana kontraktor dan mandor di tinggal begitu saja tanpa di awasi pengerjaannya. Sehingga pengerjaan proyek terkesan asal jadi dan terburu-buru saja.

Untuk itu, kami meminta pihak terkait Pemprov maupun Pemkab Tangerang harus ikutvbertanggung jawab atas penyerahan proyek kepada pihak kontraktor yang di duga nakal dan tidak amanah. Disertai kurang bertanggung jawab dalam pengerjaan proyek tersebut.

Sampai berita ini ditayangkan belum dapat di konfirmasi dari pihak kontraktor maupun pelaksana tugas lapangan.

(IR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!