Sekretaris JOSS Ingatkan Pentingnya AD/ART, “Jangan Semau Gue”
SIDOARJO | Suaralintasindonesia.com Perkumpulan Jurnalis Online Siber Sidoarjo (JOSS) tengah menghadapi ketegangan internal menyusul tindakan ketua yang dinilai bertindak sepihak dan tidak melibatkan pengurus lain dalam berbagai kegiatan serta keputusan organisasi.
Sekretaris JOSS menyayangkan langkah tersebut karena dianggap mencederai semangat kebersamaan dan profesionalisme.
“JOSS dibentuk dengan semangat kolektif, bukan untuk kepentingan pribadi. Semua keputusan seharusnya melalui musyawarah sebagaimana diatur dalam AD/ART dan akta pendirian organisasi,” ujarnya, Sabtu (8/11).
Dalam AD/ART Bab IV Pasal 5 dan 6 ditegaskan bahwa setiap keputusan strategis harus diputuskan melalui rapat pengurus, serta kegiatan organisasi harus disetujui minimal oleh ketua, sekretaris, dan bendahara.
Rapat Sah dan Kepengurusan Ganda:
Sekretaris menegaskan bahwa pada 23 November 2024, JOSS telah menggelar rapat internal di Lesehan Joyo, Sidoarjo, yang memutuskan:
1. Pengunduran diri Bendahara lama, yang disahkan lewat berita acara dan ditandatangani seluruh pengurus.
2. Pengangkatan bendahara baru hasil musyawarah sah.
Namun belakangan, ketua bersama bendahara lama yang sudah tidak aktif membentuk kepengurusan baru secara sepihak, tanpa dasar musyawarah dan tanpa melibatkan pengurus sah.
“Tindakan itu inkonstitusional dan berpotensi menimbulkan kebingungan publik serta mencoreng marwah JOSS,” tegasnya.
Penguasaan AHU dan Akta Pendirian Jadi Sorotan:
Sekretaris juga menyoroti berkas AHU dan Akta Pendirian JOSS yang masih berada di bawah penguasaan ketua, dan kerap dijadikan dasar.
“Legalitas bukan alat untuk membuat keputusan, tetapi tanggung jawab bersama agar organisasi tetap berjalan sesuai koridor hukum dan etika,” ujarnya, bersambung…(Hr)
