Proyek Hotmix di Desa Telagasari Diduga Asal Jadi, Warga Kecewa: ‘Asal Hitam, Bukan Berkualitas -

Proyek Hotmix di Desa Telagasari Diduga Asal Jadi, Warga Kecewa: ‘Asal Hitam, Bukan Berkualitas

0

 

Kabupaten Tangerang | Suaralintasindonesia.com – Proyek pemeliharaan jalan hotmix di Kampung Cariu, RT 02 RW 01, Desa Telagasari, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, tengah menjadi sorotan tajam. Alih-alih memberikan infrastruktur berkualitas, proyek yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025 ini justru diduga dikerjakan dengan standar yang jauh dari harapan.

Baru beberapa hari selesai dikerjakan, lapisan aspal sudah menunjukkan indikasi ketidaksesuaian. Ketebalan yang semestinya menjadi kunci ketahanan jalan justru tampak diragukan. Pihak pelaksana proyek, CV. MIKA KONSTRUKSI, disinyalir mengurangi volume material, sehingga lapisan hotmix terlihat tipis dan rapuh.

Lebih dari sekadar mutu material, mekanisme pengerjaan proyek ini juga menuai kritik. Sejumlah warga yang mengamati proses pekerjaan menemukan kejanggalan yang sulit diterima akal sehat. Seharusnya, sebelum hotmix digelar, dilakukan pembongkaran lapisan lama untuk memastikan daya rekat yang optimal. Namun, yang terjadi justru sebaliknya paving blok lama hanya ditimpa dengan basecourse, tanpa proses pemadatan yang layak.

“Kelihatan sekali ini kerjaan asal-asalan. Asal hitam aja, nggak padat! Saya sempat coba congkel sedikit, dan memang gampang lepas,” ujar seorang warga yang enggan disebut namanya.

Keluhan serupa juga dilontarkan oleh warga lainnya. “Saya sih mau protes, tapi takut dibilang rewel. Lihat aja sendiri hasilnya, foto tuh!” ujarnya sambil menunjuk bagian jalan yang terlihat sudah retak ke awak media.

Tak hanya itu, dalam percakapan dengan bahasa Sunda, seorang warga menyindir tajam:
“Hotmix kaayaan goyang, lain dihadekeun, kalah ditinggalkeun.”
(Pekerjaan hotmix kelihatan goyang, bukannya diperbaiki, malah dibiarkan begitu saja).

Yang lebih ironis, meski pengawas proyek terlihat berada di lokasi, namun perannya justru dipertanyakan. Bukannya memastikan pengerjaan sesuai dengan spesifikasi dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB), kehadiran mereka justru terkesan hanya sebagai formalitas belaka.

Baca Juga :

https://suaralintasindonesia.com/2025/03/06/polsek-tamansari-harus-bertanggung-jawab-dugaan-penyalahgunaan-wewenang-dalam-penahanan-kendaraan-konsumen/

Jika dugaan ini benar, maka proyek yang semestinya meningkatkan infrastruktur desa malah berubah menjadi proyek pemborosan anggaran. Warga mendesak agar instansi terkait segera turun tangan, melakukan investigasi mendalam, dan memastikan ada pertanggungjawaban atas proyek yang dibiayai dari uang rakyat ini.

Pihak media masih mencoba mengonfirmasi ke instansi terkait mengenai dugaan ketidaksesuaian ini. Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi.

Sementara itu, masyarakat hanya bisa berharap, proyek yang seharusnya membawa manfaat ini tidak berubah menjadi ladang keuntungan bagi segelintir pihak yang bermain di balik layar.

(@sli.com)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!