Debat Ketiga Pilkada Sidoarjo Bisa Jadi Penentu Para Pemilih -

Debat Ketiga Pilkada Sidoarjo Bisa Jadi Penentu Para Pemilih

0

SIDOARJO | Suaralintasindonesia.com -Debat Publik ketiga pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo tahun 2024 yang di gelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sidoarjo dengan Tema “Peran Pemerintah Daerah dalam Menyerasikan Pembangunan Daerah dengan Provinsi dan Pusat dalam Rangka Memperkokoh Nilai -Nilai Kebangsaan dan NKRi” di Aston Hotel Sidoarjo City Hotel & Conference Center di jalan Kahuripan Raya Kav.14 Sidoarjo, (18/11).

Moment debat penting bagi para paslon untuk menjelaskan visi, misi, dan program-programnya. Dan kedua Paslon saling menawarkan program berkelanjutan berbagai tantangan yang dihadapi di Kabupaten Sidoarjo.

Paslon 01, H. Subandi-Mimik Indayana menekankan pengembangan sektor pariwisata untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Mereka mengusulkan pemugaran situs bersejarah, seperti Makam Mbah Ud di Pagerwojo dan revitalisasi kawasan wisata Lumpur Lapindo.
“Sinergi antara pariwisata dan UMKM adalah kunci. Kami ingin mengintegrasikan potensi lokal seperti batik khas Sidoarjo dan produk UMKM lainnya agar dapat menjadi ikon daerah sekaligus menggerakkan ekonomi,” terang Subandi.

“Ia juga menegaskan dukungan terhadap UMKM terutama di Tanggulangin dengan memastikan akses pasar yang lebih luas dan pembangunan infrastruktur pendukung.” tegasnya.

Sedangkan Paslon 02, H. Achmad Amir Aslichin – H. Edy Widodo menyoroti persoalan banjir dan macet yang kerap terjadi di wilayah Gedangan. Mas Iin, sebutan akrab (Amir Aslichin) menjelaskan rencana dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk membangun jalan nasional alternatif untuk mengurangi kemacetan sekaligus mengatasi titik-titik banjir. Kami akan memperkuat kolaborasi dengan pemerintah provinsi dan pusat, memastikan infrastruktur yang dibangun tidak hanya menyelesaikan masalah transportasi tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat,’ jelasnya.

Mas Iin, juga mengangkat isu pelestarian budaya lokal sebagai salah satu fokus utamanya. Ia menjelaskan keberadaan Rumah Budaya Malik Ibrahim yang telah mereka dirikan sebagai pusat pengembangan seni dan budaya. Dan mengusulkan wisata berbasis budaya, seperti wisata panen bandeng, untuk memberdayakan masyarakat pesisir, Kami ingin menjadikan Sidoarjo sebagai pusat wisata budaya, dengan memanfaatkan potensi seperti Lumpur Lapindo, Pulau Lusi, hingga seni tari khas daerah untuk perkembangan dan pertumbuhan ekonomi,’ pungkasnya. (Hr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!