Proyek Jalan di Raya Kresek Balaraja Mengundang Kekecewaan Publik, Kemacetan Parah Lumpuhkan Aktivitas Warga -

Proyek Jalan di Raya Kresek Balaraja Mengundang Kekecewaan Publik, Kemacetan Parah Lumpuhkan Aktivitas Warga

0

 

Kabupaten Tangerang || Suaralintasindonesia.com – Proyek pembangunan jalan di wilayah Balaraja, yang seharusnya menjadi pemicu peningkatan kualitas infrastruktur, justru menimbulkan masalah baru yang sangat meresahkan masyarakat. Kemacetan parah yang terjadi setiap hari, terutama pada jam sibuk, telah mengganggu aktivitas warga dan merugikan berbagai pihak.

Keluhan warga terus berdatangan terkait proyek ini. Absennya pengawasan dari pihak pemenang proyek maupun pemerintah daerah menjadi sorotan utama. Akibatnya, pekerjaan proyek berjalan lambat dan tidak sesuai target, sehingga menimbulkan kemacetan panjang yang melumpuhkan lalu lintas dari Terminal Sentiong hingga ke SMK Mandiri Balaraja, bahkan hingga ke perempatan Jembatan Merak.

Para pengguna jalan, khususnya karyawan yang mengandalkan transportasi antar-jemput, sangat terdampak. Mereka terpaksa berjalan kaki sejauh beberapa kilometer dari Pasar Setiong hingga Jembatan Perahu, dan melanjutkan perjalanan dengan ojek online. Kondisi ini tentu sangat melelahkan dan membuang waktu produktif.

Para pedagang kaki lima di sepanjang jalan juga mengeluhkan kerugian yang mereka alami akibat proyek ini. Mereka berharap agar kontraktor dapat bekerja lebih cepat dengan sistem kerja 24 jam untuk meminimalkan dampak negatif terhadap perekonomian masyarakat.

Camat Balaraja diharapkan dapat segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini. Warga berharap adanya komunikasi yang lebih baik antara pemerintah, kontraktor, dan masyarakat terkait progres proyek dan upaya untuk mengatasi kemacetan.

Siapa yang dirugikan?
– Pengguna jalan: Terutama karyawan yang harus berjalan kaki sejauh beberapa kilometer dan membuang waktu produktif.
– Pedagang kaki lima: Mengalami penurunan omset akibat penurunan jumlah pembeli.
– Masyarakat luas: Terganggu aktivitas sehari-hari akibat kemacetan parah.

Apa yang menjadi masalah utama?
– Tidak adanya pengawasan: Baik dari pihak pemenang proyek maupun pemerintah daerah.
– Pekerjaan proyek yang lambat: Tidak sesuai target dan menimbulkan kemacetan panjang.
– Kurangnya komunikasi: Antara pemerintah, kontraktor, dan masyarakat.

Apa yang diharapkan?
– Percepatan pekerjaan: Kontraktor diharapkan dapat bekerja lebih cepat dengan sistem kerja 24 jam.
– Peningkatan pengawasan: Pemerintah daerah perlu meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan proyek.
– Komunikasi yang lebih baik: Terjalin komunikasi yang efektif antara semua pihak terkait.

Tindakan yang perlu diambil:
– Camat Balaraja: Segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini dan menampung aspirasi warga.
– Pemenang proyek: Meningkatkan kinerja dan mempercepat penyelesaian proyek.
– Pemerintah daerah: Meningkatkan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan proyek.

Proyek jalan di Balaraja seharusnya menjadi berkah bagi masyarakat, namun nyatanya justru menjadi petaka. Ketidakprofesionalan dan kurangnya perencanaan yang matang telah menimbulkan kerugian bagi banyak pihak. Pemerintah daerah perlu segera mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan masalah ini dan memastikan bahwa proyek infrastruktur di masa mendatang dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!