BL Ditemukan Tewas Gantung Diri Dirumahnya -

BL Ditemukan Tewas Gantung Diri Dirumahnya

0

GUNUNGSITOLI, Suaralintasindonesia.com || Kapolsek Lotu Ipda Fanema Lase, Melaporkan Bahwa pada Hari Sabtu (20/07/2024) sekitar Pukul 22.00 wib, telah menerima Laporan dari Warga bahwa telah di temukan Seorang Laki-laki  dengan Inisial  BL (63) yang beralamat di  Dusun I Desa Hilibanua Kec. Namohalu Esiwa Kab. Nias Utara di temukan Tewas Gantung Diri di rumah nya.

 

Kepada Kasi Humas Polres Nias Iptu Osiduhugo Daeli, Kapolsek Lotu Ipda Fanema Lase Mengatakan bahwa, Setelah menerima Laporan dari Warga, Personil Polsek Lotu di Pimpin Aipda Marieli Harefa, bersama Bripka Aprianus Harefa, Briptu Sonya Steven Sitompul, Bripda Oraini Nazara.

 

langsung Menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang sebelumnya di dahului Dengan  melakukan Koordinasi dengan Puskesmas Namohalu Esiwa.

 

Di TKP di temukan Korban telah meninggal  dunia, dengan keadaan leher Terikat seutas Tali Nilon warna Hijau yang bersambung dengan seutas Kain warna Hijau muda sebagai pengikat ke Tiang Plafon rumah dan kondisi korban telah diam dan  Kaku.  Setelah Menurunkan Jasad Korban, Pihak Polsek Lotu Melakukan Olah TKP dan Pihak Puskesmas melakukan Visum Luar.

 

Dari Keterangan  Istrinya Saridina Zega (63) didapatkan Informasi bahwa pada Hari Sabtu (20/07) Korban menyuruh Istrinya untuk membeli obatnya dan sekalian Belanja  Kebutuhan  di pasar Simpang 4 Kecamatan Namohalu  Esiwa.

 

Ketika  pulang kerumah  Saridina Zega melihat  pintu dan jendela dalam keadaan terkunci dan setelah di ketuk pintu beberapa kali tidak ada sahutan,  kemudian istri korban memanggil para tetangga dan bersama-sama  mencongkel jendela.

 

Setelah jendela terbuka,  Istri korban  melihat suaminya telah gantung diri, tepatnya diruang tamu dengan posisi  leher terikat seutas tali nilon warna hijau yang bersambung dengan seutas kain warna Hijau muda sebagai pengikat ke tiang plafon rumah.

 

Dari Istri korban didapatkan informasi bahwa, suaminya (korban) sudah lama mengidap penyakit  batu ginjal dan korban sering mengeluh,  korban dan   istrinya, hanya tinggal berdua  dirumah mereka  karena anak-anaknya merantau di luar Nias.

 

Berdasarkan hasil pemeriksaan luar oleh Puskesmas Namohalu Esiwa  tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

 

Pihak keluarga tidak bersedia dilakukan  autopsi terhadap mayat korban dan menerima bahwa kematian korban sebagai bagian dari rencana Tuhan terhadap keluarga.

 

Untuk  menguatkan pernyataan tersebut, Pihak keluarga  membuat surat pernyataan tertulis dan bermaterai dan  selanjutnya jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk di makamkan. (Restu A)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!