Kado istimewa Pertama Adalah Puisi dari Sang Suami dan Vaksin untuk warga Purwakarta. -

Kado istimewa Pertama Adalah Puisi dari Sang Suami dan Vaksin untuk warga Purwakarta.

0
Spread the love

Purwakarta – Suraindependent.id Menjadi hari istimewa tentunya buat seseorang menyongsong hari kelahiran, berbagai kado dan kejutan biasa diberikan dari sanak saudara, keluarga, teman dan tentu pasangan hidup.

Begitupun Anne Ratna Mustika Bupati Purwakarta yang akrab disapa warganya dengan sapaan Ambu.

Dihari kelahirannya tepatnya 29 Januari, Ambu menginjak usia ke 39. Berbagai karangan bunga dan ucapan mengalir deras ke teras Rumah Dinas di lingkungan Pemda Purwakarta.

Namun ada kado istimewa yang selalu ditunggu oleh Ambu di hari kelahirannya, yaitu Puisi berisikan kasih sayang dari sang Suami yaitu Dedi Mulyadi.

Terkisahkan oleh Ambu, Kang Dedi yang kini menjabat sebagai Anggota Dpr RI usai menjabat sebagai Bupati Purwakarta dua periode. Ternyata rutin mengirim Puisi untuk sang istri tercintanya ( Ambu ).

” Beliau ( kang Dedi Mulyadi ) selalu dan rutin mengarang sebuah Puisi dihari kelahiran Ambu, Kado itu adalah Kado yang tidak ternilai harganya dan sangat Ambu tunggu. Alhamdulillah, meski kami sama sama disibukan dengan keseharian dan tugas kami, tahun ini kado itu kembali hadir dari beliau,” tutur Ambu tersipu lalu.

Usai mengisahkan kado istimewa pertama dan selalu dinantinya, Ambu juga menceritakan kado istimewa kedua yang diterimanya tahun ini.

Kedatantan Vaksin Virus Covid 19 ke Purwakarta dua hari lalu, menjadi kado membahagiakan buat dirinya sebagai Bupati Purwakarta.

Pasalnya, dengan kedatantan Vaksin tersebut menurutnya, akan memberikan harapan dan jaminan jika Pandemi Covid 19 segera berlalu khususnya di Purwakarta.

” kado kedua yaitu datanya Vaksin Covid 19, secara sebagai pemimpin saya akan menjadi orang pertama yang akan di vaksin sebagaimana pernyataan saya sebelumnya. Mudah mudahan dengan Vaksinasi ini akan bermanfaat buat masyarakat Purwakarta agar terhindar dari Virus Covid 19,” ucapnya.

Meski tertulis banyak keistimewaan di hati Ambu di hari kelahirannya, Ambu ternyata juga memiliki kenangan pahit. Dimana ayahanda tercinta Ambu meninggal dunia dua hari sebelum hari kelahirannya yaitu pada tahun 2017 lalu.

” sejak itu, setiap menyongsong hari lahir , Ambu bahagia sekaligus sedih. Dan sejak 2017 silam, jiarah ke makam Papap ( pangilan Ambu untuk Ayahnya ) menjadi rutin dilakukan,” tutup Ambu. (Pul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
/