BERAWAL SEKEDAR HOBI KOMUNITAS PECINTA BURUNG OCEHAN (KACER) KOKAKUS GUNUNG KAREUMBI LEUWILIANG, PUNYA NILAI HISTORY TERSENDIRI BAGI PENGGEMARNYA -

BERAWAL SEKEDAR HOBI KOMUNITAS PECINTA BURUNG OCEHAN (KACER) KOKAKUS GUNUNG KAREUMBI LEUWILIANG, PUNYA NILAI HISTORY TERSENDIRI BAGI PENGGEMARNYA

0
Spread the love

Bandung, suaraindependentnews.id_ Berawal dari sekedar hobi dan menjadi sebuah Komunitas pecinta burung, kokakus Gunung Kareumbi yang baru dibentuk 6 bulan kebelakang.
Menjadikan suatu warna baru bagi sejumlah orang penduduk yang ada di 3 Desa Tanjung wangi,Sindulang dan Tegal Manggung.

Ini bukan hanya hobi sekaligus pecinta burung ocehan tapi,menjadikanya wadah silaturahmi yang erat antar warga pecinta burung ocehan, ketika mereka jadikan hanya sekedar hobi,apa yang dihasilkannya.
Dengan dibentuknya Kokakus Gunung Kareumbi,mereka menjadikannya ajang silaturahmi sekaligus menjadi penghasilan dengan memamerkan dan mengikuti lomba adu suara burung ocehan.

Selama mereka menyenangi hobinya belum ada keberhasilan atau hasil dari pada hobi tersebut.apa yang dihasilkan secara materi belum punya nilai jual yang tinggi diluar daerah atau pun didaerahnya sendiri.”selasa 13/10/2020.

Dengan dibentuknya komunitas pecinta burung kacer.
Yang diwadahi dalam suatu komunitas yang diberi nama, KOKAKUS GUNUNG KAREUMBI sering juga disebut KOMUNITAS KACER CURUG CINULANG LEUWILIANG
Dengan jumlah anggota yang terdaptar 30 orang, itupun ada anggota yang tidak tetap. Anggotanya dari berbagai kedusunan yang ada di 3 Desa Tanjung wangi, sindulang dan cimanggung ini mendapat respon positip para pecinta burung ocehan(kacer) di Lingkungan teraebut.

Menurut pengurus kokakus Gunung Karembi yang keseharian dipanggil dengan sapaan akrabnya,” Asgay (asep saepudin) menuturkan, asal mula terbentuk komunitas ini hanya beberapa orang saja, dan hanya sekedar hobi biasa saja, dan kalau hanya dijadikan hobi, tanpa ada keberhasilan apa untungnya,kalau hanya kepuasan semata, tapi setelah dibentuk komunitas ini.
Mereka paham dengan banyak kebiasan buruknya, seperti hobi mancing yang biasanya habis 500/300rb bahkan lebih dengan adanya komunitas ini mereka lebih irit pengualaranya dan bisa punya nilai jual tersendiri bagi pecinta burung ocehan(kacer).

Dengan tergabungnya beberapa orang kedalam komunitas pecinta burung ocehan, secara tidak langsung telah menjalin silaturahmi.
Karena mereka punya jadwal tetap bahkan secara ukhuwah islamiyah bisa terjalin hubungan yang erat bahkan bisa mengadakan pengajian rutinan setiap saptu malam minggu bagi seluruh anggota komunitas.

Untuk anggota diwajibkan oleh ketua sekaligus pengurus komunitas,wajib membayar iuran/satu minggu sebesar 5000.00
untuk setiap pertemuan atau disebut biayaya pelatihan kontes burung peliharaannya,bagi setiap Gantangan anggota kokakus Gunung Kareumbi.

Kami memungut biayaya tersebut, tiada lain untuk kesejahtraan dan kepentingan anggota juga, bila ada keperluan lain atau kalau ada lomba kontes diluar daerah bisa dipakai untuk uang pendaptaran jadi tidak usah mengeluarkan uang lagi karena sudah ada iuran tersebut.
Kalaupun sudah terkumpul banyak uang iuran tersebut rencananya, bisa digunakan juga untuk hal – hal positip bisa untuk acara kegiatan baksos ataupun santunan anak yatim dan dhuafa itu agenda dan tujuan terbentuknya komunitas ini kedepannya.

Untuk sasaran anggota yang tergabung dibeberapa kampung kebanyakan kaum milenial atau anak muda. harapan kedepan nya, komunitas ini ingin menjadikan, sebagai kawasan kontes burung yang ada di kab bandung dengan mengundang beberapa pecinta burung ocehan(kacer) diluar daerah.
Mudah – mudahan kami bisa mengadakan acara lomba kontes burung ocehan(kacer). dengan mengadakan kontes,kemungkinan besar harga burung kicau peliharaan anggota bisa punya nilai jual tinggi bagi pecinta burung ocehan(kacer) dan pasti akan menambah penghasilan pecinta burung di daerah kami juga.
jadi bukan hanya sekedar hobi saja tapi suatu bidang usaha baru.” inti nya dengan dibentuk, komunitas kokakus Gunung Kareumbi,sebagai ajang silaturahmi para pecinta burung kicau, untuk menjalin hubungan secara lahir dan meningkatkan hubungan Ukhuwah islamiyah secara agama,dimana punya nilai history tersendiri bagi pecinta burung ocehan.
tiap minggunya, bisa bertatap muka. ([email protected])

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
/