Bupati Nias : 12 Desa Ditetapkan Fokus Stunting Di Kabupaten Nias Pada Tahun 2020 . -

Bupati Nias : 12 Desa Ditetapkan Fokus Stunting Di Kabupaten Nias Pada Tahun 2020 .

0
Spread the love

Nias, Suaraindependent.id | Berdasarkan data pemantauan status Gizi Tahun 2017 oleh Kemenskes RI diketahui bahwa 29, 6 % dari bayi dibawah umur 5 tahun (balita) di Indonesia mengalami stunting, sementara di wilayah Kabupaten Nias sebanyak 33, 00 % dibawah 5 Tahun (balita) menderita masalah stunting.


Hal tersebut diucapkan Bupati Nias Drs. Sokhiatulo Laoli, MM dalam arahannya, saat membuka acara rembuk Stunting Kabupaten Nias Tahun 2020, bertempat di Ruang pertemuan Lt III Kantor Bupati Nias, Jumat (26/06).


Dikatakannya, bahwa masalah stunting pada saat ini merupakan masalah Nasional yang.mendapat prioritas utama dimana ini terjadi akibat kurangnya gizi dalam waktu yang lama yang terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak atau umur 2 Tahun ( 1000 hari pertama kehidupan).


Selanjutnya Bupati memberitahu jika Indonesia mengalami masalah Gizi yang cukup Kompleks Seperti kita ketahui bersama Indonesia mengalami masalah Gizi yang cukup Kompleks dan termasuk salah satu di antara 117 Negara yang mempunyai ketiga masalah yaitu Stunting ( Pendek, Wasting (Kurus) dan Over weight (Kegemukan).” Ujar Sokhiatulo.


Berdasarkan data pemantauan status Gizi Tahun 2017 oleh Kemenskes RI diketahui bahwa 29, 6 % dari bayi dibawah umur 5 tahun di Indonesia mengalami stunting, sementara di wilayah Kabupaten Nias sebanyak 33, 00 % dibawah 5 Tahun menderita masalah stunting. Ucapnya.


Secara khusus upaya penanggulangan stunting dapat dilakukan melalui perbaikan pola asuh, perbaikan pola makan dan peningkatan akses air bersih dan sanitasi dengan fokus pada remaja dan ibu hamil sebagai upaya pencegahannya, dan yang diharapkan untuk penanggulangan stunting ini adalah adanya edukasi kepada masyarakat, adanya pemilihan nutrisi yang baik serta adanya penyediaan akses sarana dan prasarana kebersihan dan kesehatan yang merata di seluruh Desa.


Dijelaskan Bupati Nias, berdasarkan analisa situasi dan tabulasi data, maka telah ditetapkan 12 Desa fokus stunting di Kabupaten Nias Pada tahun 2020.


Diharapkan kepada seluruh perangkat Kecamatan dan Desa yang menjadi Lokus Stunting berkomitmen mulai dari Camat, kepala Desa, BPD dan masyarakat untuk menjadikan pencegahan stunting sebagai salah satu arah kebijakan pembangunan Desa yang urgent, juga diharapkan kepada kepala Desa agar memprogramkan dan menganggarkan dalam APBDdes setiap Tahun untuk kegiatan pencegahan dan penurunan Stunting di Desanya masing-masing.

Kepada seluruh perangkat daerah terkait untuk menuntaskan permasalahan Stunting.melalui program strategis yang terintegrasi, melakukan perbaikan dari seluruh aspek melalui dua intervensi yaitu 1). Intervensi Gizi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung mengatasi terjadinya Stunting seperti asupan makanan, infeksi,.status Gizi Ibu, penyakit menular dan kesehatan lingkungan; 2). Intervensi Gizi Sensitif mencakup peningkatan penyediaan air bersih, peningkatan akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan,. peningkatan kesadaran, komitmen dan praktik pengasuhan Gizi ibu dan anak serta peningkatan akses pangan bergizi.


Bupati Nias mengharapkan kepada seluruh tenaga medis,kader posyandu untuk berperan aktif, saya minta dan berharap kepada sey tenaga medis, kader posyandu serta yang bekerja pada fungsi-fungsi pelayanan kesehatan agar berperan aktif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama dalam mensosialisasikan peningkatan kesadaran pemenuhan Gizi terhadap anak, merubah pola asuh serta berbagai langkah yang dirasa perlu guna mewujudkan generasi baru yang sehat, cerdas serta berkualitas baik dari segi fisik maupun.mental ucapnya. (FL/Aa Wahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
/