Pendistribusian Sembako Dari Bantuan Provinsi, Di Desa Jangkurang Leles Kab Garut Kondusif Dan Lancar -

Pendistribusian Sembako Dari Bantuan Provinsi, Di Desa Jangkurang Leles Kab Garut Kondusif Dan Lancar

0
Spread the love

Garut, suaraindependent.id_ Seperti desa-desa lainnya bantuan sembako dari provinsi untuk warga terdampak pandemi siap dibagikan secara merata oleh pemerintahan desa Jangkurang kec.Leles kab.Garut, untuk 275 KK (PMB), saat ditemui disela-sela kesibukannya kepala desa Jangkurang, Agus Sophanudin memberikan pernyataannya kepada team terkait pembagian sembako serta sempat terdengarnya isu yang tidak mengenakkan dimasyarakat, sehingga menimbulkan pro dan kontra (18/05/2020)

Saat diwawancari suaraindependent.id Kades menjelaskan bahwa desanya mendapatkan bantuan perihal Covid19 dari provinsi, dimulai ADD dan Gotong royong sudah kami salurkan untuk 2450 KK, Banprov 275 KK, PKH perluasan 326 kk.

Pencairan Dana desa 35% sesuai Pagu untuk penanganan Covid19, Rp.448.000.000 (empat ratus empat puluh delapan juta rupiah) dan akan kami salurkan sesuai aturan yang sudah diterapkan oleh pemerintah.

Insyaallah kami sudah atur penerima bantuan BLT, bukan penerima PKH (Program Keluarga Harapan) dan Combo, dengan jumlah penerima BLT (Bantuan Langsung Tunai) sebanyak 249 kk yang akan baru kami bagikan hari ini.

Adapun mengenai Issue yang beredar dimasyarakat tentang dana penanganan Covid19 yang kami bayarkan untuk sewa kendaraan alat berat (Beko) itu hanya bentuk ke suudzonaan, karena untuk sewa Beko sudah terbayarkan pada program 2019, ketika pembangunan lapangan desa, dan yang lebih jelasnya silahkan tanya bendahara dikarena keuangan dikelola oleh bendahara.

Untuk lebih jelasnya lagi silahkan cek uang BLT pun masih tersimpan di Bank Jabar, saya hanya menugaskan ke Bendahara untuk membayarkan perihal penanganan pencegahan Covid19, sebesar Rp.55.000.000 (Lima puluh lima juta rupiah).

Memang juga sempat terdengar gejolak oleh saya dan akan adanya pergerakan dari masyarakat untuk berdemo atau unjuk rasa yang meminta agar kami sebagai pemerintahan desa akurat atau tepat sasaran dalam pembagian bantuan, dan menginginkan bantuan BLT dibayarkan per 3 bulan sekaligus, hal tersebut sudah kami jawab dan jelaskan kepada masyarakat, bahwasanya hal tersebut melanggar aturan, dan meski masyarakat sempat mengajukan lagi agar dibayar 1juta sekaligus, tetap kami tolak, akhirnya kamipun mempersilahkan jika masyarakat tetap mau berunjukrasa, akan tetapi sudah terselesaikan ketika saya bertemu tokoh masyarakat serta menjelaskannya.

Adapun harapan dan keinginan saya adalah agar masyarakat dapat menahan gejolak serta tidak mudah terprovokasi, tetap menjaga stabilitas Kamtibmas, apalagi disaat pandemi seperti ini mengapa harus menimbulkan masalah baru yang tidak berguna yang sementara kita sedang menderita, jangan lupa untuk terus ikuti anjuran dan maklumat pemerintah.

Agus juga mengatakan bahwa ” Untuk mengantisipasi penerima ganda kami sudah verifikasi ulang data secara sehati-hati mungkin dan berkoordinasi dengan Kasie Kesra, dengan mengecek data-datanya. ([email protected])

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
/