Relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang jalan Dra.Djulaeha Kota Cimahi -

Relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang jalan Dra.Djulaeha Kota Cimahi

0
Spread the love


Cimahi, newssuaraindependent.id_
Trotoar Sepanjang 150m Jl.Dra.Djulaeha Kota Cimahi dilakukan penertiban dari PKL berjalan dengan tertib (21/12/2019)
Para PKL tersebut bersikap kooperatif dan bahkan membongkar lapak nya sendiri,penertiban ini dilakukan untuk mengatasi kemacetan di sepanjang jalan tersebut,tanpa menghilangkan hak hak warga untuk mencari nafkah dengan menempatkan nya ke tempat yang lebih baik,lebih nyaman dan lebih aman,Para PKL ini rencana nya akan di Relokasi ke Pasar Atas Baru
Salah satu pedagang disana bapak Iwan pedagang Buah yang berhasil ditemui oleh awak media sangat menyambut baik dengan Relokasi tersebut “alhamdulilah dengan Relokasi ini,saya sangat mendukung program walikota untuk supaya jalan tertib,bersih dan bebas dari macet” ujarnya.

Sementara dalam hal kegiatan ini Kapolres cimahi AKBP Mochammad Yoris Maulana Yusuf Marzuki mengatakan bahwa “tentu nya kepolisian memback up kegiatan yang dilakukan oleh kasat pol PP,kita harapkan tidak ada gejolak di masyarakat dan alhamdulillah dengan pendekatan yang baik para PKL jga mau membongkar kios nya sendiri dan mereka pindah dengan kesadarannya,tentunya sebelum mereka pindah mereka membuat surat pernyatan dan juga menerima kunci kios gantinya disana. jadi semua atas dasar kesadaran,aman dan tidak ada masalah” ungkap beliau
Lalu masalah langkah komunikasi yang terbagun kapolres menambahkan bahwa” komunikasi untuk kegiatan ini sungguh sangat baik,dan ini di lakukan secara sepersuasif mungkin,dan memang alhamdulillah langkah yang di lakukan oleh Kasat Pol PP dan tim semuanya sangat baik,sehingga tidak akan ada permasalah apapun di kemudian hari” pungkas Beliau.

Sementara di tempat terpisah Kasat Pol PP H Totong Solehudin mengatakan bahwa “dari mulai kita mendengar berita,kami mulai melakukan pendekatan Persuasif,seperti yang dikatakan pak kapolres bagaimana upaya ini jangan sampai ada gejolak,kami sowani dulu MUI,karena itu bahasa ibu,bahasa ibu adalah bahasa agama.kami juga sowani FPK Forum Pembauran Kebangsaan,kita orang timur,orang timur taat pada pimpinan pimpinannya dan tokohnya,kami sowani FKUB,tokoh masyarakat,RT,RW dan Kelurahan dan semuanya mendukung,dan akhirnya kami sosialisasi bagaimana sesungguhnya PKL,PKL itu jangan di cap sebagai seorang pelanggar,karena PKL itu sejatinya adalah pelaku ekonomi pedagang informal dengan cara berkeliling dan tidak mangkal,kalo pun itu ada yang melanggar ya itu pelanggaran tentang mangkal nya saja,PKL itu menjadi sahabat kami,pemerintah dalam hal ini pak Walikota pak ajay memerintahkan kepada kami khusus yang yang area alun alun ini menjadi triger nya,contohnya.

mari kita selesaikan dengan cara Relokasi,artinya pilihan Relokasi ini adalah pilihan zona hijau,jadi zona yang sudah disiapkan di Relokasi tapa mendzolimi,sehingga kami petakan itu bukan memindahkan orang tapi memindahkan lapak lapak mereka dimana dilapak itu ada pergerakan,ada barang,ada orang,ya tentu sebanyak itu juga,kalo lapak nya satu ya orangnya satu,kalo lapak nya dipake bertiga,ya pada dasarnya mereka bertiga,itulah barangkali pendekatan yang dilakukan oleh kita,sehingga relatif tanpa ada gejolak apa apa karena kita lakukan dengan cara musyawarah.kami ucapkan terimakasih kepada tokoh tokoh,karena kalo tidak ada bantuan koordinaror koordinator untuk berkomunikasi,saya kira kegiatan ini tidak akan sesukses ini”ungkap beliau.
Relokasi ini dilakukan untuk menciptakan situasi nyamanan dan aman baik itu pihak pedagang dan pembeli,tidak menghilangkan fungsi trotoar yang sejatinya adalah hak pejalan kaki,dan pasar tempat untuk melakukan kegiatan perdagangan.([email protected])

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
/