BEM Universitas Malikussaleh Berharap, Plt Gubernur Segera Selesaikan PT.EMM -

BEM Universitas Malikussaleh Berharap, Plt Gubernur Segera Selesaikan PT.EMM

0
Spread the love

LHOKSEUMAWE – newssuaraindependent.id – Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Malikussaleh (Unimal), Muhammad Sabar, berharap keputusan Plt. Gubernur Aceh membentuk Tim Percepatan Penyelesaian Sengketa PT EMM bukan semata-mata bahwa sudah selesai tanggung jawab Pemerintah Aceh. Butir-butir pernyataan penolakan keberadaan PT EMM, yang ditandatangani Plt. Gubernur di halaman Kantor Gubernur Aceh yang disaksikan ribuan mahasiswa se-Aceh beberapa waktu lalu, harus tetap dijalankan sampai tuntas.

“Artinya jangan sampai menjadi hujatan publik, apabila nanti persoalannya juga tidak selesai, maka tujuan akhir dari mahasiswa dan masyarakat Aceh bukan sampai dengan pembentukan tim itu saja.

Tetapi kami meminta apa yang telah diharapkan masyarakat dan mahasiwa tercapai, kita tidak akan sungkan dalam mengambil tindakan nantinya jika Pemerintah Aceh hanya memberikan harapan palsu kepada mahasiswa dan rakyat Aceh,” kata Sabar, Kamis, 25 April 2019.

Sabar menyebutkan, sebelumnya DPR Aceh juga telah menyatakan sikap bahwa menolak PT EMM dalam rapat paripurna pada 2018 lalu. Ini juga bisa menjadi kolaborasi yang baik antarlembaga tertinggi di Aceh. “Maka dibentuknya tim penyelesaian sengketa PT EMM bukan semata-mata Plt. Gubernur Aceh agar dapat meredamkan kekesalan mahasiswa terhadap Pemerintah Aceh, jangan mengecewakan mahasiswa dan masyarakat,” ujarnya.

Di samping itu, kata Sabar, terkait pembentukan tim tersebut mestinya Pemerintah Aceh menjelaskan ke publik baik dari segi latar belakang, tujuan hingga kewenangan dari tim penyelesaian sengketa PT EMM. Ini juga sebagai landasan bersama untuk mengawal kerja hingga tercapainya tujuan bersama.

“Memang secara fisik PT EMM sudah angkat kaki dari Beutong Ateuh Banggalang, kita lihat dari pembongkaran bangunannya beberapa waktu lalu. Tetapi legitimasi izinnya masih ‘hidup’, ke depan masih ada peluang mereka untuk melanjutkan rencananya tersebut. Jika hal ini terjadi maka bisa kacau keadaan di Aceh, karena sejak dulu orang Aceh sangat menjaga keutuhan wilayah dan hartanya. Jangan sampai PT EMM menjadi pemicu konflik di Aceh,” ungkap Muhammad Sabar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!